GARDUOTO – Seolah belum puas dengan mengandalkan model-model Crossover atau SUV EV untuk pasar Indonesia, Aion kini bersiap untuk masuk ke segmen yang baru, yakni Medium Hatchback EV, dengan UT sebagai produknya.
Saat pertama kami melihat langsung Aion UT, kami tidak menaruh ekspektasi yang tinggi terhadapnya. Tapi ketika kami mendekati dan menguliknya, kami pun berubah pikiran.
Karena setelah melihat apa saja yang dimilikinya, kami rasa bukan tidak mungkin kalau Aion UT bisa menjadi penentu standar baru untuk mobil di kelas Medium Hatchback EV.

Desain Eksterior Cukup Nyentrik
Mobil-mobil di kelas Medium Hatchback EV umumnya punya ciri khas desain eksterior tersendiri. Tentu saja, tren tersebut mampu diikuti oleh Aion UT.
Boleh dibilang, UT punya desain eksterior yang cukup nyentrik. Bahkan kabarnya, desain headlamp Aion UT terinspirasi dari alis mata burung hantu.
Meski cukup nyentrik, tapi secara keseluruhan, desain eksterior UT terbilang cukup proporsional. Karena mobil ini punya atap yang tak terlalu tinggi, dan ia pun juga dipasangkan pelek berukuran 17 inci yang kami nilai sesuai dengan proporsi bodinya.
Jadi boleh dikatakan, Aion UT punya penampilan yang agak berbeda dari rival sekelasnya. Karena meski tampak nyentrik, tapi bodinya juga masih tergolong proporsional.

Interior Lega
Masuk ke interior, kita langsung bertemu dengan kabin yang lapang. Bahkan saat pertama duduk di kabinnya, langsung terbesit di pikiran kami kalau UT akan menjadi salah satu mobil yang paling lega di kelasnya.
Kelegaan di kabin UT tercipta dari tata ruang interiornya yang efektif, sehingga tidak hanya memberikan ruang luas, tapi juga bisa menghadirkan cukup banyak kompartemen.
Soal headroom dan legroom, sudah pasti lega. Khusus untuk headroom, kami merasa terkesan dengan kelegaannya, walau atap UT tidak terlalu tinggi, dan ditambah lagi dengan adanya panoramic roof.
Untuk bagasi, ia tidak hanya lapang, tapi juga fleksibel. Sebab, lantai bagasi Aion UT dapat diatur ketinggiannya, sehingga bisa disesuaikan dengan banyaknya barang bawaan kita.

Jarak Tempuh Bisa Mencapai 500 km
Ini boleh dibilang sebagai salah satu kelebihan dari Aion UT, terutama untuk varian atasnya, yakni Premium, yang diklaim punya jarak tempuh sejauh 500 km.
Jarak tempuh sejauh itu bisa didapat berkat penggunaan baterai berkapasitas 60 kWh. Baterai yang digunakannya adalah Magazine Battery khas GAC Aion, yang punya tenaga sebesar 201 dk dan torsi 210 Nm.
Melihat jarak tempuh dan tenaga yang dimiliki Aion UT Premium, sepertinya sudah bisa membuatnya tampil jumawa di hadapan para pesaingnya.
Lantas untuk varian yang lebih murah, yaitu Standard, punya kapasitas baterai yang lebih kecil, yakni 44 kWh yang menghasilkan tenaga sebesar 134 dk dan torsi 210 Nm. Jarak tempuhnya pun juga lebih rendah, yakni 400 km.
Kesimpulan Awal
Tidak butuh waktu lama setelah melihatnya, kami sudah berani bilang kalau Aion UT punya banyak hal yang membuatnya bisa berbicara banyak, bahkan mengubah standar di kelas Medium Hatchback EV.
Bukan cuma karena desain eksteriornya yang nyentrik, ia juga punya kabin yang lapang, serta jarak tempuh yang jauh dan performa yang menjanjikan.
Sekarang, semuanya pasti sudah menerka-nerka berapa harga Aion UT. Terkait hal ini, Aion Indonesia baru akan mengumumkannya saat peluncuran resminya di GIIAS 2025 nanti.
Namun menurut pihak internal Aion Indonesia, harga UT masih berada di rentang yang sama seperti Aion Y Plus dan Aion V. Artinya, Jika benar demikian, maka harga UT tak sampai Rp 500 juta. (GO/Gie)