GARDUOTO – Pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 lalu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) meluncurkan Pajero Sport facelift. Model ini merupakan facelift kedua dari generasi kedua Mitsubishi Pajero Sport.
Sama seperti model sebelumnya, Mitsubishi Pajero Sport facelift terbaru ini masih menawarkan trim Ultimate sebagai varian tertingginya.
Tapi, Mitsubishi tidak terlalu banyak melakukan ubahan terhadap Pajero Sport Ultimate facelift.
Oleh karena itu, masih banyak sekali kesamaan antara Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate facelift dengan model sebelumnya.
Akan tetapi, di balik banyaknya kesamaan antara keduanya, tidak sedikit pula nilai-nilai lebih pada Pajero Sport Dakar Ultimate sebelumnya yang tetap dipertahankan pada model facelit yang sekarang.

Eksterior Lebih Modern
Satu hal yang pasti berubah dari mobil yang mengalami facelift tentu adalah eksteriornya, dan hal tersebut tidak menjadi pengecualian buat Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate.
Sebenarnya, ubahan di eksterior Pajero Sport Dakar Ultimate facelift tidak terlalu banyak. Tapi, beberapa sentuhan baru di eksteriornya kami nilai sukses membuat tampilan luar mobil bersasis tangga ini jadi lebih modern.
Ubahan yang paling terlihat di eksterior Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate facelift ialah di fascia depan, yang mana pada bagian tersebut, terdapat desain gril dan bagian bawah bumper yang baru.
Di bagian samping, ia juga tampak lebih modern berkat pemakaian pelek baru dengan motif baling kipas berwarna two tone. Untuk soal ukuran ban dan pelek, masih sama seperti sebelumnya, yakni 265/60 R18.
Tidak seperti di fascia depan dan bagian samping, di area buritan, tidak ada sesuatu yang baru pada Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate facelift.
Makanya, seperti yang kami bilang tadi, pembaharuan di eskterior varian flagship Mitsubishi Pajero Sport ini terhitung tidak banyak, tapi efektif untuk membuat tongkrongannya jadi lebih modern.

Suasana Interior Lebih Mewah
Kalau di eksterior Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate facelift tampak lebih modern, di interior, suasananya justru terasa lebih mewah dari sebelumnya.
Itu karena kabinnya sekarang memakai warna baru, yakni burgundy yang dominan dengan kombinasi hitam.
Soal kualitas material pun juga tak ada yang berubah, tetap menggunakan banyak material kulit yang nyaman diduduki, walau masih berdampingan dengan material plastik di beberapa bagian.
Tak cuma warna kabin, ubahan lain yang ada di interior Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate facelift juga sampai ke area kokpit pengemudi. Di sini, ia kedapatan setir palang tiga, serta layout instrument cluster digital yang baru.
Menariknya, setir dan layout instrument cluster digital baru yang dipasangkan di Pajero Sport Dakar Ultimate facelift, sama dengan kepunyaan Xforce, yang notabene kelasnya berada di bawah Pajero Sport.

Masih Tanpa Sunroof
Sejak awal Mitsubishi menghadirkan varian Dakar Ultimate untuk Pajero Sport, mereka memang tidak memberikan sunroof untuk yang tipe 4×2. Sampai sekarang, sunroof belum juga dipasangkan untuk Pajero Sport Dakar Ultimate 4×2 facelift.
Alih-alih memasang sunroof, Mitsubishi justru memasang roof monitor dengan pilihan menu yang lengkkap, dan fitur ADAS yang lebih banyak buat Pajero Sport Dakar Ultimate.
Bagi kami, keputusan Mitsubishi untuk mengganti sunroof dengan fitur hiburan dan keselamatan buat Pajero Sport Dakar Ultimate, adalah sebuah langkah yang tepat.
Sebab kami menilai, fitur keselematan yang lebih lengkap memang lebih berguna ketimbang sunroof yang fungsinya lebih untuk mengejar gaya, dan hanya bisa dipakai atau dinikmati manfaatnya di waktu-waktu tertentu.

Mesin Juga Tidak Berubah
Di sisi teknis, sama sekali tidak ada yang berubah. SUV bongsor ini tetap mengandalkan mesin diesel berkode 4N15 dengan kapasitas asli sebesar 2.442 cc dengan teknologi MIVEC andalan Mitsubishi.
Mesin tersebut mempunyai tenaga sebesar 179 dk di 3.500 rpm, dan torsi 430 Nm pada 2.500 rpm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis delapan percepatan.
Mungkin banyak yang tak sadar kalau mesin tersebut sudah hampir 10 tahun menjadi jantung pacu dari Mitsubishi Pajero Sport Dakar generasi kedua. Walau sebenarnya sudah terbilang berumur, namun mesin tersebut masih sangat bisa diandalkan.
Untuk tenaga, memang ia bukan lagi sebagai yang terbesar di kelasnya. Tapi, setiap kita membutuhkan akselerasi yang lebih kencang, ia bisa mengerahkan tenaga dan torsinya dengan mudah, serta menyalurkan tenaganya secara halus.
Bukan cuma masih handal dalam hal performa, untuk masalah konsumsi BBM pun, juga masih tergolong efisien untuk ukuran mobil sekelasnya. Buktinya, untuk rute luar kota, ia bisa mencetak konsumsi BBM di angka 1:12 km/l.

Kesimpulan
Jika dirinci, mungkin ubahan-ubahan yang ada pada Pajero Sport Dakar Ultimate facelift ini bisa dihitung dengan jari. Meski begitu, Mitsubishi berhasil untuk membuat Big SUV andalannya tersebut jadi lebih modern, khususnya di eksteriornya.
Interiornya pun juga terasa lebih mewah berkat pemakaian warna kabin baru. Lalu, aplikasi setir dan layout instrument cluster yang baru pun juga turut memberikan kesan modern di kabinnya.
Soal dapur pacu, ia memang masih memakai mesin yang sudah terbilang berumur. Kendati begitu, mesinnya sudah terbukti bandel, bertenaga, dan bisa menghasilkan efisiensi bahan bakar yang apik.
Jadi, meski hanya melakukan sedikit ubahan, namun intinya Mitsubishi tetap kritis dengan perubahan zaman. Itu dibuktikan dengan keberhasilan mereka dalam menjaga tampilan Pajero Sport Dakar Ultimate facelift jadi lebih modern dan mewah.
Nah, buat yang berharap adanya ubahan masif pada Pajero Sport, sepertinya kita harus menunggu kelahiran generasi ketiga dari SUV terbesar Mitsubishi di Indonesia ini.
Apalagi bila kita ingat umur Pajero Sport generasi kedua yang sudah meningjak sembilan tahun, rasanya bukan tidak mungkin kalau dalam 1-2 tahun ke depan, akan lahir generasi ketiganya. (GO/Gie)