GARDUOTO – Hanya beberapa saat setelah peluncuran resmi Honda HR-V hybrid yang dilakukan pada Selasa (10/6/2025) lalu, kami langsung berkesempatan untuk menjajal mobil hybrid ketiga dari Honda yang meluncur di Indonesia tahun ini.
Pengetesan dilakukan dengan mengambil perjalanan jarak menengah dari Jakarta Selatan menuju Anyer, Banten. Dalam perjalanan ini, kami melewati berbagai macam jalan, mulai dari dalam kota, tol, hingga jalan nasional.
Dalam pengetesan kemarin, kami lebih banyak mendapat jatah berkendara di jalan tol. Maka itu, kami jadi tahu seperti apa performanya.
Kita mulai dulu dari soal performa. Honda mengklaim bahwa sistem hybrid pada HR-V hybrid ini berbeda dari pabrikan lain. Ternyata, apa yang mereka klaim tersebut memang sesuai dengan kenyataannya.
Perlu diketahui, produk hybrid pertama Honda yang dirakit di dalam negeri ini mengusung mesin bensin berkapasitas 1.5 L DOHC i-VTEC naturally aspirated yang bertenaga 104 dk dan torsi 127 Nm.
Mesin tersebut dipadukan dengan motor listri, termasuk motor utama dengan output 129 dk dan torsi 253 Nm. Honda sendiri menyebut sistem hybrid pada HR-V dengan nama strong hybrid e:HEV.
Lantas, bagaimana dengan performanya? Umumnya, saat dibawa di jalan tol, terutama dalam kecepatan tinggi, mobil hybrid menyuguhkan keluaran tenaga dari motor listrik yang lebih dominan.
Di HR-V hybrid, ceritanya berbeda. Ketika mobil dibawa berjalan di atas 100 km/jam, terasa bahwa mesin Compact Crossover ini mengambil peran yang lebih banyak untuk melajukan mobil.

Kami bisa berkata demikian karena saat mobil melaju di kecepatan yang lebih dari 100 km/jam, suara mesinnya dapat kita dengarkan.
Tapi berkat adanya sistem hybrid, tentu membuat performa HR-V hybrid ini jadi lebih kuat dan gesit dari yang bermesin konvensional.
Oleh karena itu, bukan hal yang sulit bagi HR-V hybrid untuk bisa digeber dalam kecepatan konstan 150 km/jam di rute tol.
Keluar jalan tol, kami pun langsung bertemu dengan rute dalam kota yang saat itu lalu lintasnya sedang padat. Di sini, mobil sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik.
Lalu saat berada di jalan nasional yang lalu lintasnya lengang, mobil lebih sering digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik. Mesin akan sesekali menyala apabila kita melakukan kickdown, atau saat kecepatan sudah lewat dari 80 km/jam.
Menariknya, ketika mengarungi jalan nasional dengan hanya mengandalkan tenaga dari motor listrik, akselerasi yang dihasilkannya terasa halus, instan, dan responsif layaknya mobil full elektrik.
Singkat kata, penerapan teknologi hybrid pada Honda HR-V sukses membuat mobil ini jadi lebih fun to drive dan bertenaga daripada versi yang masih mengadopsi mesin biasa.
Tak cuma itu, teknologi hybrid-nya yang bisa menghasilkan kehematan bahan bakar yang impresif, semakin membuat Honda HR-V hybrid jadi lebih memikat buat siapapun. (GO/Gie)