GARDUOTO – Pada dasarnya, mobil di kelas Small Crossover dirancang untuk menjadi kendaraan perkotaan ringkas, namun punya perawakan yang agak tinggi untuk memberikan kepercayaan diri lebih buat penggunanya.
Namun, karena masih memiliki genetik SUV, membuat mobil-mobil Small Crossover jadi punya kemampuan untuk melibas jalanan rusak dan berlubang. Istilah gampangya, mobil di kelas ini masih bisa dibawa untuk trabasan.
Hal tersebut kami buktikan saat berlibur dengan Honda WR-V RS. Selama dua minggu, kami sudah membawanya melewati berbagai macam jalan.
Mulai dari perkotaan, tol, hingga masuk ke area yang agak pelosok. Hasilnya, WR-V RS berhasil melewati semua jalanan tersebut tanpa ada masalah berarti.

Tampilan Stylish dan Masih Ada Unsur Gagah
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, WR-V RS merupakan varian yang lebih mahal dari Crossover terkecil Honda ini. Makanya, secara tampilan, WR-V RS ini tampak stylish dan mahal.
Beberapa elemen yang membuat Honda WR-V jadi punya tongkrongan yang stylish ialah karena ia menganut warna bodi two tone, gril dengan aksen krom, headlamp yang lebih canggih, dan pelek palang lima berwarna two tone dengan ukuran 17 inci.
Kalau kita perhatikan lebih teliti lagi, jika dibandingkan dengan pesaing sekelasnya, WR-V punya aura gagah yang lebih menonjol. Itu karena ia memiliki garis desain bodi samping dan belakang yang lebih tegas.
Oleh karena itu, jika kita lihat secara seksama tampilan eksterior Honda WR-V RS secara seksama, ia terlihat gagah dan stylish meski punya dimensi yang ringkas dan kompak.

Ada Aura Mewah di Interior
Sedikit berbeda dengan tampilan luarnya yang stylish, di kabin Honda WR-V RS, justru terasa ada unsur mewah. Itu karena semua joknya sudah dibalut kulit berwarna hitam.
Bukan cuma jok, setir dan panel dasbor di bagian penumpang pun juga dibalut dengan kulit. Bukan itu saja, keempat door trim pun juga mendapatkan sentuhan material kain yang berwarna kemerahan.
Tak hanya menghadirkan unsur mewah, Honda juga mencoba untuk menyuguhkan kesan sporti di kabin WR-V RS dengan cara menghadirkan sentuhan aksen berwarna merah di panel dasbor bagian penumpang, dan jahitan di jok.

Fitur Lebih Lengkap
Unit tes yang kami pakai selama libur lebaran kemarin ialah WR-V RS with Honda Sensing, yang tak lain merupakan varian termahalnya. Menyandang status sebagai varian termahal, praktis membuatnya jadi punya fitur yang lebih lengkap.
Instrument cluster yang dimilikinya memang masih perpaduan antara analog dan digital. Tapi, instrument cluster-nya memiliki warna latar yang lebih menarik, dan MID-nya pun juga berukuran lebih besar dan berisi informasi soal kendaraan yang lebih lengkap.
Honda Sensing yang dimilikinya berisikan sederet fitur keselamatan aktif, atau yang lebih dikenal dengan sebutan ADAS. Salah satu bagian dari Honda Sensing yang ada di WR-V RS ialah Honda LaneWatch.
Honda LaneWatch merupakan kamera yang berada di sebelah kiri spion. Apabila kita menyalakan sein kiri, maka citra yang tertangkap dari kamera tersebut akan tampil di layar head unit.
Tidak ketinggalan, Honda WR-V RS juga punya fitur adaptive cruise control, yang kalau diaktifkan, mobil bisa mengatur kecepatan sesuai dengan kecepatan kendaraan yang ada di depannya.
WR-V RS boleh berbangga diri dengan fitur tersebut. Sebab, tidak semua mobil di kelasnya punya fitur adaptive cruise control.

Bisa Dibawa Trabasan
Di awal kami sebutkan, Honda WR-V RS terbukti bisa dibawa trabasan. Saat lebaran hari ketiga, kami membawa mobil ini menuju kawasan perkebunan di daerah Subang, Jawa Barat.
Namanya kawasan perkebunan, sudah pasti jalan yang dilalui bukanlah aspal yang mulus, melainkan jalan rusak berbatu dan berlubang. Medan jalanan seperti itu jelas bukan habitatnya Honda WR-V.
Namun secara cukup mengejutkan, WR-V mampu melewati rintangan tersebut dengan baik. Berkat ground clearance-nya yang cukup tinggi, membuatnya bisa melewati jalanan berlubang tanpa terbentur batu apalagi mentok.
Tenaga dan torsi yang dimilikinya pun juga mumpuni untuk menaklukkan tikungan yang menanjak hingga tanjakan curam. Ini terasa cukup istimewa mengingat WR-V menganut sistem penggerak roda depan.
Akan tetapi, tetap ada catatan saat saudara sebasis All New Honda BR-V ini melewati medan yang cukup berat tersebut. Setiap kali melewati jalan berbatuan yang sampai menghasilkan guncangan, di sinilah terasa kerasnya bantingan suspensi Honda WR-V RS.
Kerasnya bantingan suspensi WR-V RS lebih dirasakan oleh penumpang belakang. Dari sini, bisa kita tarik kesimpulan bahwa setelan suspensi belakang WR-V RS dibuat lebih keras daripada yang di depan.
Meskipun tidak memberikan kenyamanan yang optimal saat melewati medan jelek, tapi di sisi lain, Honda WR-V RS sudah berhasil membuktikan bahwa ia bisa melewati berbagai medan jalan tanpa masalah dan kendala berarti.

Kesimpulan
Anggapan bahwa mobil berjenis Small Crossover hanya cocok untuk dipakai di dalam kota atau hanya bisa melewati aspal mulus, sukses dimentahkan oleh Honda WR-V.
Bermodal ground clearance yang cukup tinggi dan performa mesin yang mumpuni, membuat WR-V bisa melewati medan jalan yang buruk tanpa masalah dan kendala berarti.
Satu-satunya hal yang perlu dikompromi bila hendak membawa WR-V RS untuk trabasan adalah soal bantingan suspensinya yang terasa keras, khususnya buat penumpang belakang.
Bila masalah bantingan suspensi itu bisa dikompromi, maka Honda WR-V RS ini bisa dijadikan sebagai partner bertualang yang menyenangkan, karena fleksibilitasnya yang membuatnya layak disebut sebagai Small Crossover yang allrounder. (GO/Gie)