GARDUOTO – Selama ini, Large SUV yang ada di Indonesia biasanya diisi oleh pabrikan dari Jepang. Melihat adanya peluang untuk menghadirkan sesuatu yang baru, GWM pun mengisi segmen SUV besar mewah melalui sub brand Tank.
Adapun model yang diandalkan oleh GWM untuk mengisi segmen Large SUV di Indonesia ialah Tank 500. Bahkan bisa dibilang, Tank 500 merupakan Large SUV dari China yang pertama hadir di Indonesia.
Meski terbilang sebagai ‘anak baru’ di segmen Large SUV, namun apa yang dimiliki Tank 500 bisa membuat mobil yang selevel dengannya jadi gigit jari, dan perlu waspada dengannya.
Pasalnya, Tank 500 memiliki cukup banyak senjata ampuh untuk bersaing di kelasnya. Senjata paling mematikan yang dimiliki oleh Tank 500 untuk melawan para pesaingnya adalah teknologi hybrid.
Akan tetapi, seberapa mematikan kah semua amunisi senjata yang dimiliki oleh Tank 500?. Apakah semua senjata yang dimilikinya sudah cukup untuk membuat para pesaingnya jadi ketar-ketir?.

Desain Eksterior Bergaya SUV Amerika
Kita semua tahu, banyak pabrikan dari Amerika Serikat yang memproduksi Full Size SUV, dan desain dari produk-produknya pun juga bisa diterima oleh para pecinta SUV di berbagai belahan dunia.
Seolah menjadikan Full Size SUV Amerika sebagai kiblat desainnya, maka Tank 500 memiliki tampilan eskterior yang mirip dengan SUV besar dari negeri Paman Sam.
Ciri khas gaya Full Size SUV Amerika yang diterapkan pada desain eksterior Tank 500 bisa dilihat dari fascia depannya yang sangat gagah dan kokoh berat grilnya yang besar, lebar, dan mengotak.
Serta yang paling penting, ia juga punya dimensi bodi yang tinggi dan mengotak khas sebuah SUV gambot. Untuk menunjang tampilannya yang maskulin, Tank 500 dipasangkan pelek berukuran 20 inci.
Mundur ke bagian buritan, kita bertemu dengan tampilan mengotak, lampu belakang berbentuk persegi yang memanjang ke bawah, dan ban serep gantung.
Kami menilai, semua perpaduan tersebut berhasil membuat tampilan buritan Tank 500 jadi berkarakter, dan selaras dengan aura maskulin yang ditonjolkannya.

Interior Mewah
Cukup kontras dengan tampilan eksteriornya yang sarat akan nuansa maskulin, kabin Tank 500 justru terasa mewah dan glamor selayaknya mobil premium berharga Rp 1 miliar lebih.
Semua material yang ada di kabin SUV termewah GWM di Indonesia ini adalah yang empuk dan berkualitas tinggi. Keberadaan wood panel di hampir setiap detailnya makin meningkatkan aura mewahnya.
Desain dasbornya sendiri sebenarnya terbilang simpel karena dibuat dengan satu garis lurus. Tapi, berkat adanya wood panel dan jam analog di bagian tengah dasbor, berhasil menegaskan nilai kemewahannya.
Lantas, seperti umumnya mobil premium masa kini, saat gelap atau malam hari, juga ada ambient light yang mewarnai kabinnya. Bahkan, ambient light pada Tank 500 dapat berubah warna mengikuti alunan musik yang kita mainkan.

Akomodasi Rata-rata Mobil Sekelasnya
Soal akomodasi, mobil sejenis Tank 500 jelas tidak sempit. Tapi untuk Tank 500, akomodasinya terbilang rata-rata, alias bukan yang paling lega di kelasnya.
Walau demikian, duduk di bangku baris kedua Tank 500 terasa cukup istimewa. Karena punya leg room yang cukup lapang dan busa jok yang empuk, penumpang di bangku baris keduanya juga diberikan pengaturan AC belakang yang terpisah dari yang di depan.
Sementara untuk bangku baris ketiga, kelegaannya tidaklah istimewa. Bangku paling belakang ini lebih cocok untuk ditempati oleh anak-anak saja.
Jika tidak dibutuhkan, bangku baris ketiga bisa dilipat rata lantai dan menghasilkan ruang bagasi yang lapang. Melipat dan menaikkan bangku baris ketiganya pun mudah, cukup dengan menekan tombol yang ada di sebalah kiri. Bangku baris ketiga Tank 500 bisa dilipat dengan komposisi 50:50, sehingga kita bisa melipat bangku sesuai
kebutuhan.

Fitur Off-road Lengkap
Mustahil rasanya jika Tank 500 tidak dibekali dengan fitur off-road yang lengkap. Bahkan saking lengkapnya fitur off-road yang dimiliki, kami rasa Tank 500 ini bisa dibawa off-road oleh seorang pemula sekalipun.
Soalnya, selain punya mode off-road, penggerak, dan locker yang lengkap, di head unit GWM Tank 500 pun juga terdapat menu 4×4 Mode, yang di dalamnya menyajikan berbagai informasi kendaraan saat di bawa off-road.
Mulai dari tekanan angin, kemiringan kendaraan, aproach dan depature angle, ketinggian genangan air, hingga kinerja roda penggerak, tersaji lengkap di dalam menu 4×4 Mode.
Satu lagi fitur yang makin memudahkan Tank 500 untuk dibawa off-road ialah Tank Turn. Bila fitur ini diaktifkan, ia dapat sedikit mengurangi radius putar, sehingga lebih memudahkan manuver.
Tetapi kami menilai, untuk pengemudi yang sudah berpengalaman dalam off-road, mungkin tak terlalu mementingkan keberadaan fitur Tank Turn. Alasannya adalah karena pada dasarnya, Tank 500 punya radius putar yang tak terlalu besar untuk mobil seukurannya.

Rasa Berkendara
Jumawa, itu adalah impresi pertama yang kami rasakan ketika duduk di balik kemudi Tank 500. Bagaimana tidak merasa jumawa, begitu berada di balik kemudinya, kita langsung mendapatkan posisi mengemudi yang tinggi dan dominan.
Lalu saat pertama kali menjalankannya, kami cukup terkejut karena ternyata ia memiliki radius putar yang tak terlalu besar untuk sebuah Full Size SUV.
Sedangkan untuk karakter performanya juga seperti umumnya mobil hybrid. Di kecepatan rendah, ia hanya digerakkan oleh motor listriknya. Tapi begitu masuk ke kecepatan menengah, mesinnya ikut berperan untuk menyalurkan tenaga sekaligus mengisi baterai.
Dengan kinerja sistem hybrid seperti itu, makanya saat dibawa berjalan di rute tol dengan kecepatan di atas 100 km/jam, mesin dan baterainya sering bekerja bersamaan untuk menyalurkan tenaga dan mengisi daya baterai.
Oleh sebab itu, konsumsi BBM Tank 500 di rute tol, justru lebih irit ketimbang di rute dalam kota. Kondisi tersebut terbalik jika dibandingkan dengan kebanyakan mobil hybrid yang konsumsi BBM-nya lebih irit di rute dalam kota daripada di tol.
Menyoal soal jantung pacu, Tank 500 hanya dibekali mesin bensin berkapasitas 1.998 cc empat silinder turbo. Meski kapasitasnya tergolong kecil untuk bodinya yang bongsor, tapi mesinnya mampu menghasilkan tenaga sebesar 346 dk dan torsi 648 Nm.
Tenaga dan torsi tersebut merupakan akumulasi antara tenaga mesin dan baterai. Tenaga dari mesinnya adalah sebesar 241 dk, dan torsinya mencapai 380 Nm.
Untuk baterainya, kapasitasnya tidak besar, yakni hanya 1.76 kWh. Tapi, baterainya mampu menghasilkan tenaga sebesar 105 dk, dan torsi 268 Nm.
Jika berjalan dalam mode penggerak dua roda, tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis sembilan percepatan.

Kesimpulan
Tepat, itu adalah kata yang perlu kita alamatkan untuk GWM yang sudah memasukkan Tank 500 ke Tanah Air. Itu karena kehadiran Tank 500 seakan seperti memberi definisi baru dari sebuah Large SUV.
Tak perlu membahas panjang lebar soal ketangguhannya. Karena pada poin ini, ia layak untuk disandingkan dengan SUV yang harganya dua kali lipat lebih mahal darinya.
Satu senjata andalan dari Tank 500 yang paling menonjol adalah teknologi hybrid, yang mana hal ini tidak dimiliki oleh para kompetitornya yang mayoritas masih mengandalkan mesin diesel modern.
Kendati mampu menghasilkan performa yang impresif, tapi kami tak bisa menampik bahwa konsumsi BBM Tank 500 tidaklah mengesankan, malah terbilang boros untuk sebuah mobil hybrid.
Di sisi lain, pengaplikasikan teknologi hybrid pada Tank 500 justru memberikan sensasi dan pengalaman berkendara yang berbeda, dan tak ditemukan pada lawan-lawannya. (GO/Gie)