GARDUOTO – Sebelum pabrikan asal China ramai-ramai menghadirkan mobil listrik untuk pasar Indonesia, Hyundai sudah lebih dulu melakukannya.
Berbeda dengan kebanyakan produsen China yang menghadirkan mobil listrik untuk kelas menengah, Hyundai justru menghadirkan produk EV untuk segmen menengah ke atas dan premium.
Alhasil, harga mobil listrik Hyundai jadi lebih mahal daripada kebanyakan EV asal Tiongkok.
Sampai hari ini, Hyundai masih konsisten mempertahankan prinsip untuk menghadirkan EV buat konsumen yang lebih mapan. Salah satu produk yang saat ini mereka tawarkan adalah All New Kona Electric.
Pastinya, jika dibandingkan dengan mobil-mobil sekelasnya, harga All New Kona Electric adalah yang paling mahal. Padahal, mobil ini sudah dirakt di dalam negeri, termasuk baterai yang diusungnya.
Melihat fakta bahwa All New Kona Electric yang bisa dibilang sebagai EV yang hampir sepenuhnya dirakit di Indonesia tapi malah dijual lebih mahal dari para pesaingnya, sempat membuat kami berfikir kenapa itu bisa terjadi, dan pantaskah demikian?.
Setelah kami mencobanya, akhirnya kami pun menemukan jawabannya. Sejurus kemudian, kami juga langsung teringat dengan pepatah ada harga ada rupa.

Desain Eksterior Futuristik
Rasanya kita perlu mengakui kalau Hyundai selalu mengedepankan unsur futuristik pada eksterior produk EV mereka, tidak terkecuali All New Kona Electric.
Unsur futuristik pada eksterior Medium Crossover EV ini bahkan sudah terpampang jelas di fascia depannya, yang mana ia memiliki lampu daytime running light (DRL) yang membentang dari ujung ke ujung.
Karena lampu DRL-nya mendominasi area fascia depan, maka headlamp-nya ditaruh di bawah, dan seolah tampak menyatu dengan fender depan.
Bergeser ke samping, All New Kona Electric tampak sporti dan kekar berkat pemakaian pelek berukuran 19 inci. Pelek yang digunakannya pun berwarna two tone, dan punya motif yang cukup dinamis.
Hal lain yang bikin bagian samping All New Kona Electric jadi tambah menarik ada di pilar D, yang mana bagian tersebut terlihat didesain seperti dua garis bertabrakan yang dijadikan satu kesatuan.
Pindah ke bagian buritan, di sini ia memiliki kemiripan dengan fascia depannya, yang mana bagian atasnya terdapat bentangan lampu DRL, dan lampu belakangnya diletakkan di bawah, serta telihat menyatu dengan fender belakang.

Desain Interior Ada Kemiripan dengan Ioniq 5
Buat yang punya pengalaman dengan Ioniq 5, pasti langsung merasa familiar saat masuk ke kabin All New Kona Electric, karena ada kemiripan antara keduanya, terutama di dasbor.
Walau dasbornya mirip, tapi pada All New Kona Electric, ia memiliki layout instrument cluster dan head unit yang mirip seperti milik All New Santa Fe, yang mana layar head unit dibuat menjorok ke arah pengemudi.
Masih di sekitar area dasbor, All New Hyundai Kona Electric juga sudah menggunakan tuas transmisi yang letaknya berada di belakang setir, tepatnya di bagian bawah kanan. Oleh Hyundai, model tuas transmisi seperti itu disebut dengan shift by wire.
Imbas dari pemakaian shift by wire, maka bagian konsol tengah All New Kona Electric jadi bisa dimanfaatkan sebagai tempat kompartemen terbuka, yang mana hal itu jelas meningkatkan poin kepraktisannya.
Satu hal lagi yang perlu kita apresiasi untuk kabin All New Hyundai Kona Electric adalah ia masih memiliki banyak tombol fisik, yang membuat kita bisa mengoperasikan berbagai fiturnya dengan lebih mudah.
Meski banyak hal positif di kabinnya, namun kami masih menemukan satu catatan berupa masih adanya material plastik di bagian atas dasbor, dan door trim.
Andai bagian tersebut diganti dengan material empuk atau kulit, kami pastikan suasana kabin All New Hyundai Kona Electric akan terasa mewah dan berkelas.

Akomodasi Cukup Lapang
Selesai mengulik area kokpit All New Hyundai Kona Electric, kami pun pindah ke belakang untuk mengetahui selega apa akomodasinya.
Sewaktu kami duduk di belakang bangku pengemudi yang posisinya sudah kami sesuaikan dengan postur tubuh kami yang setinggi 175 cm kami mendapat legroom dan headroom sebanyak enam jari.
Ruang yang kami dapat tersebut kami anggap masih cukup lega. Ditambah lagi dengan kemiringan bangku belakang yang cukup rebah, kian menambah kenyamanan saat duduk di belakang.
Kelegaan kabin All New Hyundai Kona Electric juga berlanjut hingga ke bagasinya yang punya volume yang cukup luas. Bahkan di bawah lantai bagasinya, masih terdapat kompartemen yang berukuran sedang.
Bila butuh ruang bagasi yang lebih luas, bangku belakangnya bisa dilipat rata lantai, dengan komposisi pelipatan 60:40.

Spesifikasi dan Jarak Tempuh
Unit tes yang kami pakai ini adalah varian Prime Long Range yang punya baterai sebesar 66 kWh, dengan output tenaga 214 dk dan torsi 255 Nm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda depan.
Menurut klaim pabrikan, dalam kondisi baterai penuh, All New Kona Electric bisa berjalan hingga 549 km. Namun yang kami temukan, kondisi aktualnya berbeda dengan klaimnya.
Di waktu kami menerima mobil, saat itu baterainya terisi 98%, dengan estimasi jarak tempuh di MID yang berada di angka 490-an km. Artinya, jika baterai terisi 100%, jarak tempuhnya hanya sekitar 510 km-an.
Biarpun jarak tempuh aktualnya berbeda dengan klaim pabrikan, namun untuk hal ini kami masih bisa menerimanya. Sebab, jarak tempuh maksimal All New Kona Electric ini masih masuk dalam taraf yang jauh.

Rasa Berkendara
Berpatokan pada angka di atas kertas, All New Hyundai Kona Electric menjanjikan performa yang kuat dan mumpuni. Benar saja, kenyataannya, generasi kedua Kona Electric ini memang punya performa yang impresif.
Kendati punya tenaga dan torsi yang besar, namun saat berjalan dari diam, mobil terasa sangat jinak, tak seperti EV lainnya yang cenderung lebih agresif saat berjalan di kecepatan bawah.
Cerita seketika berbeda ketika kita menginjak pedal gasnya lebih dalam. Secara instan, mobil langsung melesat cepat, dan peningkatan kecepatannya pun terjadi secara gradual, yang membuat mobil tetap berada dalam kontrol penuh si pengemudi.
Performanya yang besar juga berpadu dengan kemampuan handling-nya yang baik. Pergerakkan mobil terasa serasi dengan putaran setir, dan punya daya cengkeram ban ke jalan yang optimal.
Lalu, walau secara dimensi All New Kona Electric ini cukup tinggi, namun kami tak merasakan adanya body roll saat membawanya bermanuver. Itu lah yang semakin menambah keasyikan berkendaranya.

Kesimpulan
Bagi yang merasa belum mendapat inti jawaban kenapa All New Hyundai Kona Electric ini bisa jadi mobil yang paling mahal di kelasnya, berikut akan kami jabarkan jawaban dan kesimpulannya.
Bisa jadi, desain eksterior merupakan salah satu kelebihan pada All New Hyundai Kona Electric. Karena kami menilai, desain eksterior EV termurah Hyundai ini punya tampilan yang berani dan berkarakter.
Masalah jarak tempuh, walau ternyata angka maksimalnya berada di bawah klaim pabrikan, namun mobil yang juga merupakan EV Hyundai yang paling compact saat ini tetap punya jangkauan yang jauh.
Terakhir, kelebihan yang merupakan inti jawaban atas mahalnya harga All New Hyundai Kona Electric adalah kualitas berkendaranya yang berbeda dari EV China sekelasnya.
Perbedaan kualitas tersebut terasa pada poin-poin penting seperti handling dan karakter performa.
Jadi, jika harga bukan masalah, All New Hyundai Kona Electric adalah sebuah EV yang sangat menarik untuk dipilih. Karena kualitas berkendara di mobil ini, berbeda dengan mobil-mobil sekelasnya. (GO/Gie)


