GARDUOTO – Volvo modern kini sudah fokus dengan strategi elektrifikasi. Tapi, bukan berarti bahwa produk-produk terbaru Volvo adalah mobil full elektrik.
Alih-alih beralih sepenuhnya ke mobil full elektrik, Volvo masih menghadirkan produk elektrifikasi yang kiranya bisa lebih diterima oleh banyak orang, yakni berupa teknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).
Salah satu produk Volvo yang mengadopsi teknologi PHEV ialah XC60. Boleh dibilang, ini merupakan mobil yang mempelopori hadirnya teknologi PHEV pada sebuah Volvo.
Dengan status tersebut, maka sudah sewajarnya kalau teknologi PHEV yang diusung oleh Volvo XC60 bisa memberikan standar yang lebih tinggi dari teknologi serupa milik brand lain.
Setelah kami mencobanya, ternyata teknologi PHEV yang ada di Volvo XC60 memang impresif. Hanya saja, ada satu catatan yang kami temukan terkait teknologi PHEV yang dimilikinya.

Desain Eksterior Sporti dan Atletis
Mungkin banyak yang tak sadar kalau Volvo XC60 yang masih dijual saat ini sudah berumur delapan tahun. Meski sebenarnya sudah berumur, namun secara tampilan, Volvo XC60 masih jauh dari kata kuno.
Sebaliknya, XC60 justru masih tampak berkelas, bahkan jika dibandingkan dengan para pesaingnya yang sudah berganti generasi.
Lebih dari itu, Medium Luxury SUV ini juga sedap dipandang berkat desain eksteriornya yang sporti dan atletis.
Di sisi lain, Volvo tampaknya juga ingin memberikan kesan yang elegan pada eskterior XC60.
Makanya, terdapat beberapa aksen krom di eksterior XC60, seperti di gril, side body moulding, serta lis bumper depan dan belakang.
Kami menilai, Volvo memberikan porsi yang pas terhadap pemakaian aksen krom di eksterior XC60.
Oleh karena itu, secara keseluruhan, tampilan luar XC60 jadi terlihat elegan, namun punya unsur sporti yang lebih kuat.

Interior Berkelas
Bila di luar kita disuguhkan dengan visual yang sporti, saat masuk ke kabinnya, kita langsung disambut dengan suasana yang mewah dan berkelas khas Skandinavia.
Kemewahan di kabin Volvo XC60 tentu tercipta dari material berkualitas tinggi yang digunakan. Bahkan untuk tuas transmisinya, tampak seperti kristal, dan akan berkilau saat gelap.
Desain dasbor milik CX60 juga turut mendongkrak kesan mewah pada kabinnya.
Sebenarnya, desain dasbornya terbilang cukup simple. Tapi berkat sentuhan gaya khas Volvo, aura mewahnya jadi terpancar.
Kabinnya sendiri sangat dominan dengan warna hitam, dan dijejali dengan material seperti stainless di beberapa bagian. Kombinasi itu jelas semakin memperkuat rasa mahal dan mewahnya.

Interior Lapang
Secara dimensi, Volvo XC60 memang terbilang cukup besar. Makanya, hal itu memberikan efek langsung terhadap kelegaan kabinnya.
Saat kami duduk di belakang bangku pengemudi yang posisinya sudah kami sesuaikan dengan postur tubuh kami yang setinggi 175 cm, kami masih mendapatkan legroom sebanyak enam jari.
Sejatinya, bangku belakang XC60 bisa mengakomodir tiga orang penumpang. Tetapi, jika dimuati oleh tiga orang penumpang, mungkin yang duduk di bagian tengah akan merasa kurang nyaman, khususnya dalam perjalanan jauh.
Pasalnya, bagian tengah bangku belakang XC60 langsung bersinggungan dengan tunnel penggerak roda belakang.
Karenanya, penumpang yang duduk di bagian itu, harus memilih antara duduk dengan posisi paha yang terangkat, atau melebarkan kakinya.
Tetapi jika bangku belakangnya hanya diduduki oleh dua orang penumpang, jelas terasa sangat nyaman.
Soalnya, bangku belakang XC60 memiliki kerebahan yang pas, dan busa jok yang empuk.
Lalu untuk bagasi pun jelas impresif karena punya volume yang luas. Bahkan kami rasa, jika sedikit nekat, Volvo bisa saja memanfaatkan ruang bagasi XC60 menjadi bangku baris ketiga.

Spesifikasi
Pada 2022 lalu, Volvo melakukan ubahan di sektor teknis XC60. Hasilnya, generasi kedua Volvo XC60 ini jadi punya performa yang lebih impresif.
Mengingat XC60 adalah sebuah mobil yang mengusung teknologi PHEV, jelas bahwa mobil ini punya mesin konvensional dan motor listrik.
Mesin yang diusungnya berkapasitas 2.0 L empat silinder yang bertenaga 313 dk dan torsi 400 Nm.
Kemudian untuk motor listriknya, punya kapasitas sebesar 18.7 kWh yang punya tenaga 142 dk. Jika mesin dan motor listriknya bekerja bersamaan, dapat menghasilkan tenaga sebesar 455 dk.
Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke semua rodanya melalui transmisi otomatis delapan percepatan yang punya kinerja yang halus dan cekatan.

Rasa Berkendara
Aman, itu lah hal yang kami rasakan setiap kali duduk di balik kemudi mobil Volvo, tak terkecuali XC60.
Maklum, sejak dulu, jenama asal Swedia ini memang terkenal sebagai pabrikan mobil yang terdepan dalam hal keselamatan.
Lantas, ketika kami menjalankan Volvo XC60, di kecepatan rendah, mobil ini terasa sangat jinak, kontras dengan tenaga buas yang dimilikinya.
Cerita seketika berbeda ketika kita menginjak pedal gasnya lebih dalam. Tanpa delay, mobil bisa melesat, dan keluaran tenaganya terasa buas dan agresif, terutama saat mobil sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik.
Menyoal motor listriknya, selama dayanya masih ada, perangkat ini akan sepenuhnya menjalankan mobil. Mesin sama sekali tidak menyala atau bekerja sampai daya listriknya benar-benar habis.
Cara kerja dan performa yang dihasilkan oleh motor listrik XC60 memang mengesankan. Tapi, jarak tempuh dari motor listriknya tidak terlalu jauh, yakni hanya 78 km, dan konsumsi dayanya pun juga tak bisa dibilang hemat.
Kendati demikian, selama mobil digerakkan oleh motor listrik, itu sudah menghemat konsumsi BBM dengan cukup signifikan, yang pada akhirnya membuat konsumsi BBM-nya jadi cukup hemat.
Nah, kalau daya listrik sudah habis, praktis mesinnya bakal lebih sering menyala. Memang, muntahan tenaga dari mesinnya tidak seinstan motor listrik. Namun, mesinnya tetap bisa mengeluarkan tenaga secara terus-menerus dan halus.
Yang lebih membuat kami kagum, meski baterainya habis dan hanya mesin yang bekerja, tapi jarak tempuh XC60 justru bisa bertambah. Itu karena regenerative brake-nya bisa mengkonversi energi dari deselerasi menjadi daya.

Kesimpulan
Dibandingkan dengan pesaingnya asal Jerman, boleh jadi Volvo adalah yang paling santai dalam melakukan ubahan. Itu bukan berarti bahwa Volvo tak punya inovasi atau lambat dalam menanggapi tren.
Justru sebaliknya, saat menghadirkan suatu mobil, Volvo sudah membekali produknya tersebut dengan teknologi yang visioner, yang relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi hingga bertahun-tahun.
Contoh nyatanya bisa kita temukan di Volvo XC60. Iya, usia mobil ini memang sudah sewindu. Tapi apa yang dimilikinya, malah terasa lebih matang dan canggih daripada kompetitornya yang sudah berganti generasi.
Hampir semua aspek yang ada di XC60 terasa superior, mulai dari desain eksterior yang sporti dan atletis, kabin dengan kemewahan dan kualitas tinggi khas Swedia, punya performa tinggi, hingga sistem PHEV dengan kinerja yang mengagumkan.
Hebatnya lagi, Volvo bisa mengemas semua kelebihan XC60 dengan harga yang kompetitif di kelasnya, yakni senilai Rp 1.59 miliar on the road Jakarta.
Bayangkan saja, dengan harga yang masih rasional di kelasnya, konsumen bisa mendapatkan mobil yang tidak hanya punya visual yang elok, tapi juga teknologi PHEV yang terasa selangkah di depan para pesaingnya. (GO/Gie)



qqlf1s