GARDUOTO – Subaru menghadirkan Emergency Stop Assist, bagian dari teknologi Subaru EyeSight, generasi terbaru yang bekerja bersama Driver Monitoring System (DMS).
Jika sistem mendeteksi pengemudi tidak merespons kemudi, tidak membuka mata, atau tidak memberikan input dalam jangka waktu tertentu, sistem akan secara otomatis mengambil alih dan memberikan respons melalui langkah-langka berikut.
Memberikan peringatan suara dan visual, memperlambat laju kendaraan, berhenti secara otomatis di sisi jalan dengan aman, menyalakan lampu hazard, membuka kunci pintu secara otomatis agar penanganan darurat lebih cepat dilakukan dari luar.
Selain menghadirkan fitur keselamatan, Subaru juga memperhatikan kesehatan pengemudi dalam jangka panjang melalui penggunaan Medical Ergonomic Seat, atau yang sering disebut Jok Anti Pegal.
Jok ini dikembangkan bersama institusi medis di Jepang dengan pendekatan ilmiah untuk menopang tulang panggul dan punggung bawah, dan mengurangi tekanan di area leher dan pinggang.
Lalu mengurangi rasa pegal saat duduk dalam waktu lama, serta menjaga postur tubuh tetap ideal di sepanjang perjalanan.
“Emergency Stop Assist dan Jok Anti Pegal merupakan wujud komitmen kami untuk selalu menghadirkan teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi pengemudi dan penumpang,” ungkap Arie Christopher, Chief Executive Officer, Subaru Indonesia.
Fitur Emergency Stop Assist dan Jok Anti Pegal tersedia pada model tertentu, termasuk All New Subaru Forester.
Semua kendaraan Subaru yang dipasarkan melalui Plaza Subaru dilengkapi garansi resmi lima tahun/180 ribu km, servis gratis tiga tahun/30 ribu km, serta layanan Subaru Roadside Assistance (SRA) 24/7 selama lima tahun. (GO/Gie)


