GARDUOTO – Mudik merupakan kegiatan yang biasa dilakukan Masyarakat Indonesia. Faktanya, alar transportasi yang paling banyak digunakan untuk mudik adalah sepeda motor.
Di sisi lain, sepeda motor juga menyumbang angka kecelakaan tertinggi. Berdasarkan data statistik mudik 2024, terjadi 2.985 kecelakaan lalu lintas dan 73 persennya melibatkan sepeda motor, serta mengakibatkan 429 orang meninggal dunia.
Maka itu, untuk yang hendak mudik menggunakan sepeda motor, wajib untuk menjaga dan memastikan kondisi fisik mereka dalam kondisi prima dan bugar.
“Pastikan kondisi fit saat berkendara (Lakukan pemanasan ringan sebelum jalan; berhenti setiap dua jam atau 100 kilometer perjalanan untuk beristirahat. Hindari berkendaraan saat ngantuk dan lelah,” kata Agus Sani, Head Of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati.
Sama halnya seperti sepeda motor, melakukan perjalanan mudik dengan mobil juga perlu persiapan dari segi fisik. Pengemudi mobil pun pastinya juga membutuhkan waktu istirahat di tengah perjalanan.
“Kita itu bisa pakai 2.20, 2 jam menyetir 20 menit berhenti. Setiap tidur 15 menit itu bisa menambah ‘baterai’ badan kita,” ujar Rifat Sungkar, Brand Ambassador of Mitsubishi Motors Indonesia.
Rifat menambahkan, sebelum memulai perjalanan mudik, ada baiknya briefing sama-sama, utamanya dengan orang yang paling sering menemani mengemudi. Dengan kata lain, kita perlu menyusun rencana perjalanan.
Serta yang tak kalah penting, sebelum memulai perjalanan, kita perlu melakukan inspeksi hal-hal dasar yang disebut dengan POWERS (Petrols & Paper, Water, Electrical, Ruber, Safety).
Terkait pengecekan mobil di masa mudik, Mitsubishi punya program pembelian sparepart 15 persen, dan diskon ganti ban 30-40 persen.
Setelah lebaran, ada juga program kilau lebaran yang memberikan diskon sparepart sebesar 20 persen. (GO/Gie)


