GARDUOTO – Biasanya, varian murah dari sebuah mobil memiliki banyak sekali perbedaan yang cukup signifikan dengan varian termahalnya. Tapi, cerita berbeda kita temukan pada Next-Gen Ford Everest Sport.
Iya, Next-Gen Everest Sport boleh saja berstatus sebagai varian termurah dari Large SUV andalan Ford ini. Tapi, apa yang dimilikinya tidaklah mencerminkan sebuah mobil varian bawah.
Sebab, Next-Gen Ford Everest Sport memiliki tampilan yang hampir serupa dan tak kalah mahal dari varian Titanium, yang merupakan tipe tertinggi dari SUV bersasis tangga ini.
Oleh karena itu, buat yang awam, bisa saja mereka mengira bahwa Everest Sport bukanlah varian bawah, melainkan tipe yang setara dengan Titanium.

Terdapat Cukup Banyak Aksen Hitam di Eksterior
Kalau hanya melihat tampilan luarnya saja, kami yakin pasti banyak yang terkecoh atau tidak menyangka kalau tipe Sport adalah varian yang paling murah dari Ford Everest generasi keempat.
Alih-alih tampil sederhana, varian ini justru punya tongkrongan yang sporti dan elegan. Itulah hal yang membuatnya tak terkesan seperti sebuah mobil dari varian yang lebih murah.
Adapun yang membuat Everest Sport bisa tampak sporti dan elegan karena mobil ini memiliki cukup banyak aksen hitam di eksteriornya, seperti di gril, lis bumper, spion, handle pintu, hingga pelek.
Oh ya, pelek Everest Sport memiliki motif dan ukuran yang sama persis dengan varian Titanium, yakni 20 inci.
Yang membedakan keduanya hanyalah warnanya, di mana tipe Sport berwarna hitam, dan Titanium berkelir two tone.
Satu lagi, khusus di varian Sport, mendapatkan pilihan warna eksterior biru. Ini menjadi hal yang eksklusif buat Everest Sport, karena pada varian XLT dan Titanium, tidak mendapatkan pilihan warna tersebut.

Nuansa Interior Lebih Sporti
Masuk ke kabinnya, kita akan merasakan nuansa yang berbeda dari Everest Titanium. Kalau pada varian Titanium memiliki nuansa kabin yang mewah, di tipe Sport, justru aura sporti yang lebih terpancar.
Terpancarnya aura sporti di kabin Next-Gen Everest Sport karena interior mobil ini sangat dominan dengan pemilihan warna hitam. Beda dengan kabin Everest Titanium yang memiliki kombinasi warna kecoklatan.
Sedangkan untuk kualitas material interior, sama sekali tak ada beda dengan varian Titanium, yang mana keduanya sama-sama mempunyai banyak material empuk dan berkualitas di kabinnya.

Ada Perbedaan Detail Kabin dengan Varian Titanium
Walau secara desain dan kualitas materialnya sama, tapi tetap terdapat beberapa perbedaan detail antara Everest Sport dan Titanium di area kabin.
Perbedaan detail kabin yang paling terlihat jelas adalah pada tuas transmisi. Kalau pada varian Titanium tuasnya berbentuk seperti mouse, di tipe Sport, bentuknya tinggi seperti tuas transmisi pada umumnya.
Tak cuma itu, desain layout instrument cluster-nya pun berbeda. Di tipe Titanium, tampilannya lebih canggih dan modern, sedangkan di varian Sport, layout-nya lebih sederhana.
Kendati begitu, instrument cluster Next-Gen Ford Everest Sport tetap full digital, dan bisa menampilkan semua informasi kendaraan secara komprehensif.

Fitur Tak Selengkap Everest Titanium
Yang namanya mobil varian bawah, sudah pasti fiturnya tak selengkap varian atasnya. Pada Everest Sport, setidaknya ada dua fitur yang cukup krusial yang tak dimilikinya.
Pertama yang paling terlihat jelas adalah absennya panoramic sunroof. Kedua, ialah pilihan mode berkendara yang cuma ada empat, alias lebih sedikit dari yang ada di Next-Gen Everest Titanium.
Pilihan mode berkendara yang lebih sedikit itu dikarenakan Next-Gen Ford Everest Sport berkonfigurasi penggerak 4×2, bukan 4×4 seperti varian Titanium.
Menariknya, salah satu pilihan mode berkendara yang ada di Ford Everest Sport ialah tow/haul, yang merupakan mode untuk melakukan derek atau towing.

Output Mesin dan Transmisi Beda
Boleh jadi, perbedaan terbesar antara Everest Sport dan Titanium terletak di sektor teknis. Karena mulai dari keluaran tenaga, torsi, jumlah percepatan transmisi, hingga penggerak, semuanya berbeda.
Sama seperti Everest Titanium, varian Sport juga memakai mesin diesel berkapasitas 2.0 L. Bedanya, kalau Everest Titanium memiliki dua buah turbo, tipe Sport hanya punya satu.
Alhasil, keluaran tenaga dan torsi Everest Sport jadi lebih kecil dari yang Titanium. Adapun tenaga Everest Sport adalah sebesar 168 dk di 3.500 rpm, dengan torsi 405 Nm pada rentang 1.750 – 2.500 rpm.
Seluruh tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis enam percepatan. Benar, terdapat minus empat percepatan dari Everest Titanium ke Sport.

Sensasi Berkendara Hampir Identik dengan Everest Titanium
Melihat perbedaan yang cukup banyak di sektor teknis antara Everest Sport dengan Titanium, ternyata tak lantas membuat sensasi berkendara anatara keduanya jadi beda jauh.
Harus diakui, di kecepatan bawah atau saat berjalan di kondisi lalu lintas stop and go, suara dan getaran mesin Everest Sport sedikit lebih terasa jika dibandingkan dengan varian Titanium.
Namun saat kita sudah berjalan konstan di kecepatan tinggi, rasanya hampir seperti tak ada beda.
Soalnya dalam kondisi tersebut, mesin Everest Sport mampu menyalurkan tenaganya secara terus-menerus, dan perpindahan giginya pun juga terjadi dengan sangat halus dan cepat.
Kinerja mesin Everest Sport saat berjalan konstan di kecepatan tinggi, sama persis seperti varian Titanium di parameter yang sama. Yang membedakan hanya kekuatan muntahan tenaga saat berakselerasi.
Terus terang, kami cukup terkejut saat tahu kinerja mesin Everest Sport yang ternyata hampir identik dengan varian di atasnya. Tak berhenti di situ, kejutan lain pun kami temukan dari konsumsi BBM.
Ternyata, konsumsi BBM antara Everest Sport dan Titanium juga hampir identik, di mana keduanya bisa mencatat angka 1:11-an km/l untuk rute kombinasi, dan 1:9 km/l – 1/10 km/l untuk rute dalam kota.
Awalnya, kami sempat kaget begitu mendapatkan temuan ini. Tapi seketika, kami pun memahami kondisi ini.
Konsumsi BBM Everest Sport yang hampir identik dengan tipe Titanium bisa terjadi karena jumlah giginya ‘cuma’ ada enam.
Andai Everest Sport mempunyai tujuh atau delapan percepatan, meski dengan konfigurasi mesin yang sama, kami sangat yakin kalau ia bisa mencetak konsumsi BBM yang lebih hemat.

Kesimpulan
Melalui Next-Gen Everest Sport, Ford seolah ingin mematahkan paradigma bahwa mobil varian termurah harus tampil lebih sederhana daripada tipe yang di atasnya.
Usaha Ford untuk mematahkan paradigma itu kami anggap sudah berhasil. Soalnya, Next-Gen Everest Sport tidak hanya punya tampilan yang tak kalah mahal, tapi ia juga punya sensasi berkendara yang sangat mirip dengan varian di atasnya.
Buat fitur, ia memang tidak selengkap Everest Titanium. Tapi setidaknya, ia masih diberikan beberapa fitur penting yang berguna untuk menunjang kenyamanan berkendara.
Perihal performa mesin juga memang tidak lebih besar daripada Everest Titanium. Namun, kinerja mesin dan konsumsi BBM yang dihasilkan, terbilang identik.
Jadi, kesimpulan akhirnya, kami berani bilang kalau menyebut Everest Sport sebagai paket hemat dari varian Titanium. Pasalnya, banyak sekali kemiripan antara Everest Sport dengan Titanium.
Ditambah lagi dengan harganya yang lebih murah Rp 220 juta dari tipe Titanium, jelas membuat daya tarik Next-Gen Ford Everest Sport jadi semakin kuat. (GO/Gie)


