GARDUOTO – Masalah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dari perusahaan swasta yang ada di Indonesia, masih terjadi hingga hari ini.
Oleh karena itu, mau tidak mau, para pemilik kendaraan, khususnya yang bermesin bensin, hanya bisa mengisi kendaraannya dengan bahan bakar milik perusahaan pelat merah.
Sayangnya, bahan bakar milik perusahaan dalam negeri dicap memiliki kualitas yang lebih rendah dari kepunyaan perusahaan swasta.
Pemakaian kualitas bahan bakar yang lebih rendah, tentu bisa menimbulkan efek yang serius pada kendaraan. Seperti performa yang kurang maksimal, hingga konsumsi bahan bakar yang bisa jadi lebih boros.
Menanggapi masalah pemakaian bahan bakar dari perusahaan pelat merah pada kendaraan, bos Suzuki pun sedikit memberikan pernyataan soal ini.
“Masih aman. Masih belum ada laporan yang masuk soal kendaraan Suzuki yang bermasalah karena bahan bakar,” bilang Dony Ismi Saputra, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), saat ditemui di Jambore Suzuki Club 2025 di Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).
Sayangnya, ketika kami hendak bertanya lebih lanjut, Dony enggan untuk buka suara lagi. Ia hanya memastikan bahwa mobil-mobil Suzuki aman untuk diberikan bensin yang ada saat ini.
Untuk mengingatkan lagi, semua produk yang dipasarkan oleh PT SIS saat ini menggunakan mesin bensin dengan kapasitas maksimal yang tak lebih dari 1.500 cc.
Lebih lanjut, Suzuki juga punya beberapa produk yang telah mengusung teknologi mild hybrid, seperti Ertiga, XL7, Fronx, dan Grand Vitara.
Buat Fronx dan Grand Vitara, keduanya memakai mesin berkode K15C yang punya kompresi tinggi di angka 1:12.3.
Dengan kompresi setinggi itu, maka bahan bakar yang cocok untuk mesin tersebut adalah yang punya nilai oktan minimal 95. (GO/Gie)


