GARDUOTO – Kemarin, kami berkesempatan untuk menjajal Aion UT dalam rangkaian media drive dengan rute Jakarta – Bandung – Jakarta.
Adapun unit yang kami pakai saat pengujian kemarin ialah Aion UT Premium, yang merupakan varian tertinggi dari Medium Hatchback EV ini.
Perjalanan dimulai dari daerah Warung Buncit, Jakarta Selatan. Kami memulai perjalanan dengan menjadi penumpang belakang.
Di sini, kami membuktikan bahwa Aion UT punya akomodasi bangku belakang yang terhitung lega, karena kami masih mendapatkan legroom sebanyak lima jari.
Kenyamanan saat menjadi penumpang belakang Aion UT tidak hanya disebabkan karena kelegaan ruang kakinya, tapi juga dari bantingan suspensinya.
Kami menilai, bantingan suspensi produk terbaru Aion ini memiliki karakter yang mahal. Bantingannya nyaman, namun tidak sampai membuatnya limbung dan mengayun.
Makanya, saat melewati jalan tol layang MBZ yang dikenal memiliki sambungan jalan yang kurang sempurna, kami tetap merasa nyaman, tanpa mengalami efek seperti ‘dibanting’.
Hanya saja, satu catatan yang kami temukan saat duduk di bangku belakang Aion UT ialah soal kerebahan joknya, yang kami rasa agak sedikit tegak.
Puas menjadi penumpang belakang, kami pun pindah ke balik kemudinya. Saat pertama kali duduk di bangku pengemudi, kami dikagetkan dengan absennya pengaturan setir teleskopik.
Tapi untungnya, tidak adanya pengaturan setir teleskopik pada Aion UT, sedikit terobati dengan posisi mengemudinya yang ergonomis.
Lanjut, kami pun menjalankan Aion UT. Tak butuh waktu lama, kami dibuat terkesan dengan radius putarnya yang kecil, yang membuat manuver putar balik atau menyalip jadi sangat mudah dilakukan.
Feedback kemudinya pun juga cukup baik, walau karakter berkendaranya tidak bisa dibilang sporti. Tapi setidaknya, hal itu sudah cukup untuk membuatnya jadi terasa fun to drive.
Keasyikan berkendara Aion UT Premium juga ditunjang dengan performanya yang mumpuni. Dengan tenaga sebesar 201 dk dan torsi 210 Nm, jelas membuat mobil ini bisa berakselerasi dengan spontan dan kuat, tapi tetap halus.
Perjalanan kami dengan Aion UT akhirnya selesai dengan mencatat total jarak tempuh hampir 305 km. Saat sampai di garis finish, baterainya masih menyisakan jarak tempuh 120-an km.
Artinya, dengan klaim jarak tempuh sejauh 500 km, Aion UT Premium sangat bisa diandalkan untuk pemakaian pulang-pergi antar kota dengan jarak menengah. (GO/Gie)



сайт https://t.me/RuFox_VPN_bot/