GARDUOTO – MG terus memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik Indonesia dengan menghadirkan mobil listrik yang mengedepankan salah satu aspek paling krusial dalam era elektrifikasi, yakni keamanan baterai.
“Keamanan baterai bukan hanya soal spesifikasi teknis ini adalah komitmen mendasar kami dalam merancang setiap kendaraan listrik MG,” ujar Jason Huang, CEO MG Motor Indonesia.
MG mengandalkan teknologi baterai ‘Magic Cube’ berkonsep Cell-to-Pack yang memungkinkan integrasi sel baterai langsung ke struktur kendaraan tanpa modul tambahan.
Dengan ketebalan hanya 110 mm, lebih tipis dari kaleng minuman, baterai ini mendukung pusat gravitasi yang lebih rendah untuk kestabilan optimal, sekaligus memaksimalkan ruang kabin demi kenyamanan penumpang.
Meski ringkas, baterai ini dirancang dengan kepadatan energi tinggi hingga 180 Wh/kg, memungkinkan jarak tempuh jauh tanpa mengorbankan efisiensi ruang.
Struktur baterai ini juga diperkuat dengan isolasi nano, lapisan tahan api, dan katup pelepas tekanan otomatis, menghadirkan pendekatan multilayer p rotection yang menyatukan perlindungan aktif dan pasif dalam satu sistem.
“Meskipun sangat tipis, baterai ini memiliki kepadatan energi yang luar biasa berkat inovasi baterai kami berupa horizontal cell layout.”
“Konsep ini adalah konsep satu-satunya di dunia dan memungkinkan baterai kami yang digunakan pada berbagai kendaraan MG menjadi lebih efisien, dan memberikan kenyamanan untuk pemanfaatan ruang kabin yang lebih luas,” ucap Joy Zheng, Managing Director Unified Advanced Battery System (UABS).

Joy menambahkan, konsep baterai tersebut turut membuat kapasitas baterai jadi lebih baik, dan keamanan baterai yang berstandar tinggi.
Baterai MG telah melalui berbagai uji ekstrem, termasuk paparan suhu hingga 55°C, benturan keras, hingga penetrasi langsung menggunakan paku besi.
Semua baterai MG juga memiliki sertifikasi IP67 yang menjamin ketahanan terhadap air dan debu, faktor penting untuk iklim tropis seperti Indonesia.
Sistem Intelligent Battery Temperature Control Management juga tertanam di seluruh unit EV MG, memantau kondisi baterai 24 jam non-stop.
Ketika suhu naik, sistem pendingin otomatis bekerja menjaga suhu tetap ideal di kisaran 20° C, memastikan baterai tetap aman dan masa pakainya lebih panjang.
Selain performa dan keamanan, MG juga memikirkan kelangsungan baterai hingga akhir siklus pakainya. Baterai ini dirancang untuk bertahan hingga ±12 tahun.
Teknologi baterai ini telah digunakan pada MG ZS EV, MG4 EV, dan model terbaru MG4 EV Max yang diluncurkan di GIIAS 2025.
MG4 EV menawarkan daya jelajah hingga 425 km (NEDC), MG ZS EV hingga 403 km, dan MG4 EV Max dengan 64 kWh mampu mencapai 540 km (NEDC).
Tak hanya itu, teknologi baterai ultra-tipis MG juga telah diuji pada kendaraan listrik seperti MG Cyberster. (GO/Gie)


