GARDUOTO – Menjawab tuntutan zaman dan kebutuhan pasar, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) meluncurkan All New Santa Fe Hybrid pada akhir 2024 lalu.
Saat awal kemunculannya, All New Santa Fe langsung menimbulkan cukup banyak kontroversi, terutama dari desain belakangnya yang dianggap aneh, nyeleneh, dan tidak sesuai dengan selera kebanyakan orang.
Akan tetapi, di balik kontroversi tersebut, sebenarnya All New Santa Fe dibekali sederet hal revolusioner yang membuatnya jadi memiliki banyak nilai lebih dibandingkan generasi sebelumnya.

Desain Eksterior Menuai Pro dan Kontra
Tak usah tanya kenapa desain eksterior All New Hyundai Santa Fe ini bisa menuai banyak pro dan kontra. Sebab perpaduan antara desain depan dan samping dengan belakangnya, dinilai kurang serasi.
Di fascia depan, generasi kelima Hyundai Santa Fe ini memang tampak lebih berwibawa dari pendahulunya. Itu karena ia memiliki wajah yang tegas yang tercipta dari garis desainnya yang mengotak dan banyak memiliki garis lurus.
Aura nan berwibawa kian terpancar tatkala kita melihat bagian sampingnya yang juga tegas dan mengotak. Ditambah dengan pemakaian pelek berukuran 20 inci, semakin menegaskan wibawa yang dimilikinya.
Bergeser ke belakang, di sinilah sumber dari pro dan kontra pada eksterior All New Santa Fe. Penempatan lampu belakang di bagian bawah dinilai membuat tampilan belakangnya jadi aneh dan tidak serasi dengan penampilan depan dan sampingnya.
Bila dilihat secara langsung, kami pun menilai memang wajar kalau bagian buritan All New Hyundai Santa Fe ini menuai banyak pro dan kontra.
Bahkan kami sendiri pun masih butuh waktu untuk bisa terbiasa melihat desain belakangnya.
Terlepas dari semua pro dan kontra desain belakangnya, secara keseluruhan, All New Hyundai Santa Fe punya desain eskterior yang tegas dan berwibawa dengan dominasi garis lurus nan tegas, serta tampilan keseluruhan yang mengotak.

Desain Interior Khas Hyundai Masa Kini
Pro dan kontra mengenai desain All New Santa Fe seketika teredam saat kita masuk ke kabinnya. Soalnya, kabin dari High SUV ini tampak modern dan trendi khas mobil-mobil Hyundai masa kini.
Lebih dari itu, aura kabinnya pun terasa mewah dan berkelas dengan warna hitam yang dominan, dan dipenuhi dengan banyak material yang berkualitas.
Dasbor All New Snta Fe punya desain yang serupa dengan All New Kona Electric, yang mana layar head unit dengan instrument cluster dibuat menyatu, dengan layar head unit yang diposisikan lebih menjorok ke arah pengemudi.
Di bawah layar head unit-nya, adalah tombol-tombol untuk pengaturan multimedia, fitur-fitur berkendara, hingga AC.
Uniknya, tombol pengaturan AC dibuat dalam format layar sentuh, sedangkan untuk fitur-fitur berkendara dan multimedia, justru menggunakan tombol fisik.
Geser ke area pengemudi, All New Santa Fe memakai setir palang tiga, yang di sebelah kanan belakangnya, terdapat tuas transmisi yang bentuk dan cara pengoperasiannya sama persis seperti Ioniq 5 dan Kona Electric.

Kelegaan Kabin Masih Mirip Generasi Sebelumnya
Soal akomodasi, ternyata kelagaan kabin All New Hyundai Santa Fe terbilang 11:12 dengan generasi sebelumnya, alias tidak jauh berbeda.
Penumpang di bangku baris kedua masih mendapatkan legroom sebanyak 5-7 jari, tergantung posisi mengemudi, dan bangku baris ketiga pun juga masih kurang bersahabat untuk orang yang punya postur tubuh yang besar.
Meski demikian, apa yang diberikan Hyundai untuk penumpang di bangku baris kedua dan ketiga lebih istimewa jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Hal yang paling istimewa yang diberikan Hyundai untuk penumpang di bangku baris kedua All New Santa Fe adalah kursi captain seat, yang tidak hanya memberikan kesan mewah, tapi juga menyuguhkan eksklusifitas dan kenyamanan yang lebih.
Penumpang di bangku baris kedua juga kian dimanjakan dengan kompartemen yang cukup banyak, slot charger, hingga moon roof. Tapi, tirai moon roof-nya hanya bisa dibuka secara elektrik melalui tombol yang ada di depan.
Buat penumpang baris ketiga, walau mendapatkan ruang yang paling sempit, tapi mereka masih menemukan AC beserta pengaturan kecepatannya, slot charger, hingga cup holder.
Andai butuh ruang lebih untuk mengangkut barang, bangku baris kedua dan ketiganya bisa dilipat rata lantai.
Menariknya, pelipatan bangku baris kedua dilakukan secara elektrik lewat tombol yang terletak di panel sebelah kanan area bagasi. Sedangkan pelipatan bangku baris ketiga masih dilakukan secara manual dengan format 50:50.

Mesin Hybrid Bertenaga dan Hemat
Sebenarnya, ini juga bagian yang sempat menuai kontroversi. Bukan karena dianggap aneh, tapi waktu itu, tidak sedikit orang yang masih lebih condong ke pilihan mesin diesel daripada hybrid.
Tapi setelah banyak yang tahu seperti apa kinerja dari mesin hybrid All New Santa Fe, akhirnya pilihan jantung pacu yang ini bisa diterima dengan baik oleh konsumen.
Mesin yang digunakan All New Hyundai Santa Fe memiliki kapasitas yang tidak besar, hanya 1.599 cc turbo. Walau kapasitasnya tidak besar, tapi mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 178 dk dan torsi 265 Nm.
Kinerja mesin bensin berturbo tersebut dibantu oleh motor listrik penggerak bertenaga 44,2 59 dk dan torsi 264 Nm.
Secara kombinasi, Santa Fe Hybrid memiliki tenaga kombinasi sampai 230 dk dan torsi 367 Nm yang disalurkan ke roda depan lewat transmisi otomatis enam percepatan.
Seperti mobil hybrid pada umumnya, All New Santa Fe memiliki hybrid battery Lithium-ion berkapasitas 1,49 kWh.
Baterai ini utamanya sebagai sumber listrik untuk motor penggerak dan menerima asupan daya secara regeneratif atau dicas lewat mesin.
Itu saja? Tidak, masih ada dua baterai lain yang juga melengkapi Hyundai Santa Fe Hybrid yaitu 12 Volt Battery dan 12 Volt Parking Lithium Battery Module.
12 Volt Battery atau aki tentunya berfungsi untuk menyalakan kelistrikan atau fitur aksesori saat pertama kali startup.
Baterai 12 Volt Lithium ini sejatinya membantu baterai aki lead acid untuk fitur tersebut sehingga aki tidak cepat tekor.
Dibekali dengan mesin turbo yang bertenaga dan sistem hybrid yang canggih, praktis membuat All New Santa Fe hybrid jadi punya performa yang kuat dan sigap, serta mampu menghasilkan efisiensi bahan bakar yang apik.
Di rute dalam kota, SUV bersasis monokok ini bisa mencatat konsumsi BBM di angka 1:15 km-an/liter. Yang cukup membuat kami terkejut, baik dalam kondisi lalu lintas yang macet ataupun ramai lancar, konsumsi BBM dalam kotanya selalu berada di kisaran angka tersebut.
Lalu di rute kombinasi, ia malah bisa mencatat angka hingga 1:18 km/liter. Adapun bahan bakar yang kami gunakan selama pengetesan ialah bensin yang beroktan 92.

Kesimpulan
Hingga hari ini, kontroversi soal desain eksterior All New Santa Fe mungkin masih belum usai. Itu bisa dimaklumi karena memang banyak orang yang tidak bisa atau perlu waktu lama untuk dapat menyukai desain eksteriornya, khususnya bagian belakangnya.
Berbeda dengan desain eksteriornya yang masih jadi kontroversi, sektor dapur pacu All New Santa Fe kini sudah bisa diterima dengan baik oleh konsumen.
Alasannya karena mesin hybrid yang diusungnya terbukti punya performa yang impresif dan kehematan bahan bakar yang juga apik.
Perihal akomodasi, memang masih mirip-mirip dengan generasi sebelumnya. Tapi, sekarang kabinnya punya poin kepraktisan yang lebih baik, serta fitur-fitur yang cukup memanjakan penumpang baris kedua dan ketiga.
Dengan banyaknya ubahan yang dialami, Hyundai membanderol All New Santa Fe hybrid seharga Rp 900.5 juta on the road Jakarta. Itu adalah harga untuk varian tertingginya, yakni Calligraphy.
Apakah harga tersebut terlalu mahal? Sepertinya tidak. Karena Hyundai Santa Fe Hybrid Calligraphy punya fitur yang melimpah, performa yang impresif, dan konsumsi bahan bakar yang hemat.
Konfigurasi tiga baris bangku yang bisa menampung hingga enam orang penumpang, serta kepraktisan yang tinggi pun turut menambah nilai poin plus pada Santa Fe Hybrid. (GO/Gie)


