GARDUOTO – Pengetesan Wuling Darion PHEV akhirnya menyentuh garis finish di Bali pada kemarin malam.
Pastinya, akhir dari perjalanan panjang ini adalah untuk mencari tahu seberapa jauh Darion PHEV bisa berjalan dari kondisi baterai dan bensin penuh tanpa isi bensin dan cas.
Awalnya, pihak Wuling menantang kami untuk bisa berjalan hingga 1.000 km, yang mana angka tersebut memang merupakan klaim pabrikan.
Namun, fakta di lapangan membuktikan bahwa jarak tempuh Wuling Darion PHEV bisa melebihi klaim pabrikan.
Jarak tempuh 1.000 km berhasil kami capai saat berada di daerah Situbondo, Jawa Timur, pada Selasa (11/11/2025) pukul 20:45 WIB.
Saat sudah mencapai 1.000 km, saat itu di MID menunjukkan bahwa Darion yang kami kendarai masih bisa berjalan sejauh 230 km, dengan rincian 23 km dari motor listrik, dan 207 km dari sisa bensin.

Melihat estimasi jarak tempuh di atas kertas, saat itu kami sudah yakin kalau mobil yang kami kendarai bisa menyentuh garis finish dengan kondisi masih menyisakan baterai dan bensin.
Perjalanan menuju Bali pun kami lakukan pada Rabu (12/11/2025). Pastinya, untuk sampai di Pulau Dewata, kami harus menyebrang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Setibanya di Bali, kami pun semakin dekat dengan garis finish yang berada di Denpasar. Dalam perjalanan menuju Denpasar, kami melewati kondisi jalan yang cukup beragam.
Mulai dari jalan Provinsi dengan kontur yang naik turun, serta jalanan dalam kota yang saat itu sedang dalam kondisi macet.
Prediksi awal kami, setidaknya kami bisa menyisakan jarak tempuh dari bensin sejauh 30 km saat tiba di garis finish. Tapi ternyata, dugaan kami salah.
Tak lama setelah lepas dari wilayah Tabanan, kami sudah kehabisan bensin. Alhasil, kami hanya bisa mengandalkan motor listrik untuk bisa sampai ke garis finish.

Mendapati bensin yang sudah habis, kami sempat merasa khawatir kalau mobil kami juga akan kehabisan daya baterai di tengah jalan.
Untungnya, saat menuju Denpasar tanpa tanpa punya sisa bensin di tangki, kondisi jalanan sedang macet.
Sehingga beban kerja motor listrik jadi lebih ringan, dan baterai jadi lebih sering mendapat tambahan daya dari regenerative break.
Setelah melalui kemacetan kota, akhirnya kami sampai di garis finish yang berada di kawasan Kuta, dengan hasil yang cukup mengejutkan.
Hasil akhir yang kami dapatkan, saat berhenti di garis finish, odomoter menunjukkan angka 1.200.9 km.
Yang tak kalah mengejutkan, saat sudah menyelesaikan perjalanan, baterai masih belum habis. Menurut estimasi di MID, sisa baterai kami masih bisa menjalankan mobil sejauh 29 km.
Dari pengetesan ini, jelas bisa disimpulkan kalau jarak tempuh maksimal Wuling Darion PHEV adalah lebih dari 1.200 km, alias melampaui klaim pabrikan yang ‘hanya’ 1.000 km.
Tetapi perlu diingat lagi, jarak tempuh 1.200 km itu bisa diraih dalam kondisi baterai dan bensin yang terisi penuh. (GO/Gie)


