GARDUOTO – Di Indonesia, umumnya mobil yang sudah mengusung teknologi hybrid adalah mobil-mobil menengah ke atas yang harganya lebih dari Rp 400 juta.
Melihat adanya celah untuk menyuguhkan mobil hybrid yang lebih terjangkau untuk pasar Indonesia, Suzuki pun menghadirkan Ertiga Cruise hybrid.
Memang, teknologi hybrid yang diusung Suzuki Ertiga Cruise hanya sebatas mild hybrid, sehingga pasti tidak secanggih mobil hybrid tulen.
Akan tetapi, aplikasi teknologi mild hybrid pada Suzuki Ertiga Cruise bisa membuatnya jadi punya sensasi berkendara yang sedikit berbeda dari mobil-mobil lain sekelasnya.

Eksterior Cukup Modis
Ertiga Cruise merupakan varian tertinggi dari All New Suzuki Ertiga. Makanya, secara tampilan, Ertiga Cruise tampak lebih modis dari semua varian Ertiga yang ada saat ini.
Hal utama yang membuat Low MPV andalan Suzuki ini jadi tampil modis adalah pemakaian warna two tone untuk eksteriornya. Tak cuma di bodi, pemakaian warna two tone juga diaplikasikan pada peleknya.
Terkait peleknya, ia punya motif yang cukup dinamis, tapi ukurannya tidak besar, yakni hanya 15 inci, tapi dibalut dengan ban yang cukup tebal.
Walau sebenarnya tak terlalu banyak, namun beberapa sentuhan yang diberikan oleh Suzuki untuk Ertiga Cruise sudah berhasil untuk membuatnya tampak modis, bahkan jika dibandingkan dengan para pesaingnya sekalipun.

Interior Persis Sama dengan Ertiga Sport
Boleh dibilang, Ertiga Cruise hybrid merupakan penyempurnaan dari Ertiga Sport. Maka itu, banyak sekali kemiripan antara keduanya, termasuk soal kabinnya.
Buat yang pernah masuk ke kabin Ertiga Sport, mungkin tak akan merasakan hal yang berbeda ketika berada di interior Ertiga Cruise. Sebab, keduanya memang tidak berbeda.
Meski demikian, kami tidak menganggap itu sebagai sebuah catatan. Soalnya, suasana kabin Ertiga Cruise tetap terasa menyenangkan.
Dengan pemilihan warna hitam untuk seluruh area interior, dan adanya aksen ala karbon di bagian tengah dasbor, memberikan kesan yang elegan di kabinnya.

Baterai Berkapasitas 10 Ah
Saat pertama kali hadir pada 2022, Suzuki memasangkan baterai sebesar 8 Ah untuk Ertiga Hybrid. Lalu pada 2024, saat kemunculan Ertiga Cruise Hybrid, Suzuki menaikkan kapasitas baterainya jadi 10 Ah.
Sejatinya, baterai sebesar 10 Ah tersebut bukanlah barang baru buat Suzuki. Karena sebelum dipasangkan pada Ertiga Cruise, jenama berlogo ‘S’ ini lebih dulu menyematkannya pada XL7 Hybrid.
Baterai tersebut tentunya masih diletakkan di tempat yang sama, yaitu di persis di bawah bangku penumpang depan.
Meskipun kenaikan kapasitas baterainya hanya sebesar 2 Ah, tapi ternyata hal tersebut bisa memberikan sedikit pengaruh terhadap rasa berkendara Suzuki Ertiga Cruise Hybrid.

Rasa Berkendara
Barusan kami sebutkan, pemakaian baterai sebesar 10 Ah pada Ertiga Cruise Hybrid ternyata bisa memberikan sedikit pengaruh terhadap rasa berkendaranya.
Padahal, Suzuki Ertiga Cruise Hybrid tetap memakai mesin berkode K15B yang punya kapasitas asli sebesar 1.462 cc, empat silinder naturally aspirated.
Mesin tersebut punya tenaga sebesar 104,7 dk dan torsi 138 Nm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis konvensional empat percepatan.
Lantas, di mana letak perbedaan sensasi berkendaranya?. Itu akan kita rasakan saat baterainya bekerja untuk menunjang laju kendaraan.
Ketika baterainya bekerja, memang ia tidak memberikan tenaga tambahan yang signifikan seperti teknologi hybrid yang lebih canggih. Tetapi saat baterainya bekerja, akselerasi dan laju kendaraan teras lebih halus dan kuat.
Lebih dari itu, penggunaan baterai 10 Ah juga membuatnya bisa menyimpan lebih banyak energi. Alhasil, baterainya bisa lebih sering menyalurkan tenaga untuk mencapai akselerasi yang lebih kuat.
Di sisi lain, karena sistem hybrid-nya berorientasi pada energi dan akselerasi, maka untuk soal efisiensi bahan bakar, masih 11:12 dengan Ertiga non hybrid.

Kesimpulan
Mengingat Suzuki Ertiga Cruise Hybrid hanya mengandalkan teknologi mild hybrid, tentu naif rasanya jika kita mengharapkan segala kecanggihan teknologi hybrid pada mobil ini.
Kendati demikian, tetap ada nilai lebih yang bisa kita rasakan dari teknologi mild hybrid yang diadopsi oleh Suzuki Ertiga Cruise Hybrid, dan itu tidak lain tidak bukan adalah soal energi.
Sistem kerja dari baterainya, terbukti bisa menyimpan energi lebih banyak, dan saat dikerahkan, bisa membuat akselerasi jadi lebih halus dan kuat. Hanya saja untuk masalah konsumsi BBM, figurnya beda tipis dengan Ertiga non hybrid.
Akhirnya, bisa disimpulkan bahwa teknologi mild hybrid pada Ertiga Cruise Hybrid mampu memberikan sensasi berkendara yang sedikit berbeda daripada mobil-mobil lain sekelasnya, meski performa dan efisiensi bahan bakarnya bukan yang paling superior.
Apalagi dengan harganya yang sangat kompetitif, membuatnya jadi pilihan yang sangat menarik buat mereka yang mau mendapatkan Low MPV yang bisa menyuguhkan sensasi berkendara yang sedikit berbeda. (GO/Gie)


